Aliansi Ulama dan Tokoh Jabar Sampaikan Pepeling Untuk Gubernur & Wakil Gubernur Terpilih

 

Dipimpin kang Ustadz Asep Syaripudin (UAS) para ulama dan tokoh melakukan audiensi dengan Pimpinan DPRD Jabar ( foto: istimewa)

HIDAYATULLAHJABAR.COM
, BANDUNG
- - Sejumlah 28 orang delegasi Aliansi Ulama dan Tokoh Jabar   hadir dalam audiensi selama dua jam lebih dg Pimpinan  DPRD Jabar diterima Ketua dan 2 orang Wakil Ketua. Setelah Kang Ustadz Asep Syaripudin (UAS) selaku Koordinator menyampaikan pengantar, perwakilan para ulama dan tokoh yg berbicara  adalah :

▪️Dr. KH. Nandang Koswara, MPd (Ketua Syarikat Islam Jabar)

▪️Dr. KH. Ahmad Rofi'i, Lc, MPd (Pimpinan Ponpes Al I'tishom Karawang)

▪️KH. Muhammad Syarif Hidayat (Pimpinan Ponpes Al Hasan Ciamis & Ketua HAMIDA Jabar)

▪️Bang Damin Sada (Ketua Jawara Jaga Kampung Bekasi)

▪️KH. Nurul Mubin (Pimpinan Ponpes An Najiyah Tasikmalaya & Ketua Mahkamah Front DPD FPI Jabar)

▪️KH. Cecep Abdul Halim Musaddad, Lc (Pimpinan Ponpes Darussalam Wanaraja Garut)

▪️Dr. KH Saepul Islam Mubarok, Lc, M.Ag (Pimpinan Pesantren Maqdis)

▪️Ucin Herfin, SPd, MPd (Ketua PW Hizbul Wathan Jabar)

▪️Dr. Memet Hakim (Penasehat APIB)

▪️Hidayatullah, M.Ag (Ketua PW Hidayatullah Jabar)

▪️Ir. Abdullah Su'aib, MM (Ketua FSOI Jabar) .  

    

Beberapa pesan penting yg disampaikan perwakilan ulama dan tokoh Jabar tersebut antara lain menyangkut hubungan Sunda dan Islam yg sudah menjadi ruh jatidiri Ki Sunda dari generasi ke generasi.Hal inilah  yg harus dirawat dan dilestarikan serta dikuatkan melalui kebijakan politik pemerintah provinsi Jawa Barat.                       

 

Mereka  menyampaikan pula harapannya  agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat disebakan praktek tradisi dan ritus Sunda Wiwitan yg bertentangan dg Syariah Islam. Hal ini menjadi tanggungjawab ulama dan tokoh bersama DPRD Jabar untuk menjaga Akidah umat islam di Jawa Barat.Dengan demikian, Jawa Barat akan menjadi negeri yg berkah, gemah Ripah repeh rapih serta mendapatkan magfirah Alloh SWT.

 

Para ulama dan tokoh Jabar melakukan foto bersama di gedung DPRD Jabar ( foto: istimewa)

Dalam kesempatan itu, Kang UAS (Ustadz Asep Syaripudin) selaku Koordinator Aliansi Ulama dan Tokoh Jabar membacakan sekaligus menyerahkan naskah Pepeling (Tadzkirah) kepada Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih tahun 2025-2030 melalui Ketua DPRD Provinsi Jabar Dr.  Buky Wibawa, M.Si di dampingi Wakil Ketua I Iwan Suryawan, S.Sos dan Wakil Ketua IV Acep Jamaludin, S.Hum di ruangan Bamus DPRD Jabar pada hari Rabu 18 Desember 2024/ 16 Jumadal Akhirah 1446 H

PEPELING (TADZKIRAH)  ULAMA & TOKOH JABAR

kepada Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat terpilih tahun 2025 - 2030

 

Bismillahirrahmanirrahiim

Asyhadu allaa ilaaha illallah wa ashadu ana Muhammadar rasulullah

Amma Ba’du

 

Islam memiliki sejarah yang panjang dan kaya di Tatar Sunda. Yang mencerminkan proses  akulturasi budaya dan islamisasi   antara  Islam dengan tradisi dan adat Sunda. Sehingga Identitas "Islam teh Sunda, Sunda teh Islam" menjadi cerminan dari keberhasilan proses Islamisasi ini, yang hingga kini masih menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di Tatar Sunda

 

Kaum Muslimin etnis Sunda  di Jawa Barat menerima identitas  Islam dan Sunda sebagai dua eksistensi yang saling mengisi satu sama lain. Islam menjadi  bagian dari identitas Sunda. Islam Nyunda, Sunda Ngislam. Sunda dengan Islam merupakan dua hal yang saling melengkapi antara satu dengan lainnya.

 

Adalah ungkapan yang penuh  makna , bahwa  “ngalangkungan Islam Sunda nanjung, ngalangkungan Sunda Islam wuwuh tetep agung” (melalui Islam, Sunda berwibawa, melalui Sunda, Islam tetap agung). Artinya sebagai gambaran bahwa antara Islam dan Sunda memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Dalam realitas kehidupan  masyarakat Sunda, akan terasa heran, apabila ada orang Sunda beragama selain Islam. Sunda telah sejak lama ‘branded’  dengan Islam.

 

Maka,  “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam” (Endang Saefudin  Anshary dalam acara Riungan Masyarakat Sunda di Bandung, 1967, Ajip Rosidi,2010)   sudah  menjadi  ruhiah   jatidiri Ki Sunda era Islamisasi   yang akan “mawa Raharja Dunya Akheratna”, sebagaimana   masyarakat    etnis    Minang dengan  adagiumnya  “Adat Basandi Syara,  Syara Basandi  Kitabullah”.

 

Dengan demikian, kami kalangan ULAMA & TOKOH UMMAT Islam Jawa Barat, memberikan tadzkirah

 

(a).      Bahwa Gubernur  sebagai   pemimpin  masyarakat   khususnya di Jawa Barat yang    mayoritas  etnis Sunda senantiasa  mengayomi keimanan dan ketaqwaan   rakyatnya yang muslim   dengan bimbingan  para Ulama.

 

(b).      Bahwa ekspresi   jatidiri Sunda di Tatar Sunda, Jawa Barat dengan adagium  “ silih asah, silih asih, silih asuh,”  sejatinya   telah mendapat     celupan (sibghah)  nilai  spiritualitas wahyu  (al Quran)   dengan nilai-nilai akhlaqul karimah  dalam islam yang sudah  dijalankan sebagai  ‘living al Quran’ berabad-abad lamanya;

 

Ustadz Hidayatullah, M.Ag selaku Ketua DPW Hidayatullah Jabar (batik coklat tengah) bersama Ketua DPRD Jabar, Dr.Buky Wibawa (samping kanan baju putih) foto: istimewa. 

(c).       Bahwa DPRD Jawa Barat sebagai  representasi   aspirasi dan keyakinan mayoritas masyarakat  Jawa Barat, dengan etnis Sunda muslim  berkomitmen  memperkuat  jatidiri  Ki Sunda yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala;    yang menghargai perbedaan, namun bersifat seperti  ‘lebah madu; yang  berprinsip “ moal usik mun teu diosok-osok’;  bahkan sebaliknya memberikan faedah  dengan madunya   dan sengatan serumnya menjadi obat.

 

(d).      Bahwa kami Ulama dan Tokoh umat Islam di Jawa Barat senantiasa  akan mengawal  setiap  kebijakan politik  kebudayaan dan keagamaan   Pemerintahan Provinsi Jawa Barat agar   selaras dengan prinsip-prinsip  dan nilai—nilai Islam dan  nilai-nilai  kesundaan  yang   telah menjadi identitas   yang berpadu-padan sehingga selaras dan  harmonis mewujudkan  Jawa  Barat  Berkah, Thoyyibah, wa robbun  Ghofur   dengan Syariah. 

 

Bandung, 18 Desember 2024

ULAMA DAN TOKOH UMMAT JABAR