foto: dadang kusmayadi |
HIDAYATULLAHJABAR.COM,KAB.BEKASI - - Lailatul Ijtima' merupakan program Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat yang diadakan setiap tiga bulan sekali di setiap rayon.
Kali
ini, DPD Hidayatullah Rayon Tengah menggelar acara tersebut di Pondok Pesantren
Tahfizh Al-Qur’an Ashabul Kahfi Putra, di Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada
Jumat-Sabtu, 26-27 Juli 2024.
Acara
bertema “Eratkan Ukhuwah Bangun Kekuatan dalam Berjamaah” ini dihadiri oleh
para kader Hidayatullah, baik itu dari unsur amal usaha, badan usaha, orpen
maupun organisasi dari Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten
Bekasi dan Kota Bekasi sebagai tuan rumah.
Pada
kesempatan ini menghadirkan narasumber Ustadz dr. Fathul Adhim, M.KM (Ketua
Dewan Mudzakarah), Ustadz MD Karyadi, Lc (Ketua Dewan Murabbi DKI), dan Ustadz
Nanang Hanani, MA (Anggota Dewan Murabbi Jabar).
Ustadz
Hidayatullah, M.Ag (Ketua DPW Hidayatullah Jabar) pada sambutannya menyampaikan
rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini, khususnya bertempat di masjid
El-Udhiyah yang baru selesai dibangun.
“Alhamdulillah,
tasyakur binikmat, masjid El-Udhiyah ini baru selesai dan langsung dipakai
kegiatan lailatul ijtima’,” ujarnya.
“Masjid ini dibangun oleh keluarga oleh bapak Agus Yulianto dan Umi Cinta, owner Elud Cake & Bakery. Semoga keluarga beliau senantiasa dalam lindungan Allah, sehat wal’afiat, dan berkah,” ungkapnya.
Lebih
lanjut Hidayatullah mengajak para kader di Rayon Tengah semakin intensif dan
semangat mengadakan kegiatan ini.
“Ayo,
apalagi sudah terbentuk kepengurusan Rayon Tengah. Pembina Ustadz Dadang
Kusmayadi, Ketua Rayon Ustadz Furqon, Sekreteris Ustadz Rudy Safaat dan
Bendahara Ustadz Suprapto,” pungkasnya.
Sementara
itu, Ustadz dr. Fathul Adhim mengingatkan peserta lailatul ijtima’ dengan tiga
warisan dari pendiri Hidayatullah, almarhum KH. Abdullah Said.
Adapun
ketiga warisan tersebut yaitu metode dakwah melalui sistematika wahyu,
berimamah dan berjamaah, serta Hidayatullah sebagai lembaga perjuangan.
foto: dadang kusmayadi |
Menurutnya, patut disyukuri bahwa ketika seseorang bergabung dengan Hidayatullah, secara tidak langsung telah bergabung dengan lembaga perjuangan. Sementara itu, masih banyak orang yang jika diajak berjuang tidak ada “kavling” di pikirannya.
“Kita punya visi dan misi dalam kehidupan, sehingga ada program yang dikerjakan dan ada yang ingin dicapai,” ujarnya.
Kemudian Fathul Adhim memaparkan, “Kalau kita tidak punya visi dan misi, maka akan terjebak oleh rutinitas dunia, padahal hidup kita ini tidak sekadar hidup tetapi harus punya karya sebagaimana Allah sampaikan di surat al-Mulk ayat dua yaitu ayyukum ahsanu ‘amala (siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya).”
Semangat
pagi
Acara
ba’da shalat Shubuh dilanjut wirid, kemudian diisi tausiyah oleh Ustadz Nanang
Hanani dan Ustadz MD Karyadi.
Ia
menyampaikan salah satu Hadits riwayat Muslim bahwa Rasulullah SAW hak Muslim kepada Muslim yang
lain ada enam, yaitu (1). apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya;
(2). apabila diundang, penuhilah undangannya; (3) apabila dimintai nasihat,
berilah nasihat kepadanya; (4). apabila dia bersin lalu dia memuji Allah
(mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan
’yarhamukallah’); (5). apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6). apabila dia
meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).”
Karena
itu, “Mari kita berusaha untuk melakukan sunnah Rasulullah SAW tersebut,”
pungkasnya.
Ustazd
Karyadi dalam tausiyahnya mengajak para jamaah memahami hakikat hidup.
Menurutnya, hidup ini adalah persahabatan atau berjamaah dan hal tersebut
jangan dianggap remeh.
“Berislam
itu agar merasakan nikmatnya kehidupan yang diciptakan Allah. Kalau kita hidup
berjamaah tidak bahagia, maka itu pura-pura,” katanya.
“Ini
sunatullah persahabatan, maka orang yang curiga, yang suuzan itu tidak nikmat
hidupnya,” ujarnya.
Menurutnya,
“Allah datangkan realita kita sesuai dengan prasangka kita, hati-hati ini
karena tutur kata kita doa, hati atau batin kita adalah doa, pikiran dan
perasaan kita doa,” pungkasnya.
Pada
kesempatan itu pula Ketua Departemen Organisasi DPW Hidayatullah Jabar, Ustadz
Noval Abdullah berbagi pengalamannya dalam menghidupkan kegiatan di Rayon
Baraga. Hal ini menambah semangat para kader Hidayatullah di Rayon Tengah.
Ustadz
Suprapto, Ketua DPD Hidayatullah Kota Bekasi menambah hadirin peserta kegiatan
juga bersemangat. Pasalnya, ia mengetes para santri untuk menjawab materi apa
yang disampaikan oleh narasumber pada saat tausiyah. Bagi santri yang bisa
menjawab diberi uang sebesar Rp 50 ribu bahkan ada yang Rp 100 ribu.
Alhamdulillah,
acara lailatul ijtima’ berlangsung lancar dan diikuti dengan penuh semangat.
Apalagi peserta disuguhi minuman kopi yang diracik oleh barista Ustadz Nanda,
membuat peserta bergairah.
Acara
diakhiri dengan olah raga sepak bola.[ ]
Reporter:
dadang kusmayadi
Editor:
iman