HIDAYATULLAHJABAR.COM - - Bulan dan ibadah Paling tidak ada 6 adab puasa menurut Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi dalam kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz. Dan bagi orang yang berpuasa hendaknya memperhatikan adab tersebut.
Adab-adab
puasa itu antara lain: makan sahur , menahan diri dari pembicaraan yang tidak
bermanfaat dan kata-kata kotor, menumbuhkan sifat dermawan dan memperbanyak
bacaan al-Quran , menyegerakan berbuka, dan berdo’a ketika berbuka puasa.
Seperti dikutip dari unpak.ac.id berikut ini penjelasannya
1.Makan
Sahur.
Ini berdasar hadis yang diriwayatkan dari Anas
Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً.
“Makan
sahurlah kalian karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.”[Muttafaq ‘alaihi: Shahiih
al-Bukhari (Fat-hul Baari IV/139, no. 1923), Shahiih Muslim (II/770, no. 1095),
Sunan at-Tirmidzi (II/106, no. 703), Sunan an-Nasa-i (IV/141), Sunan Ibni Majah
(I/540, no. 1692)]
Dan
telah terhitung makan sahur walaupun hanya dengan seteguk air, berdasarkan
hadits ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَسَحَّرُوا وَلَوْ بِجُرْعَةِ مَاءٍ.
“Makan
sahurlah kalian meski hanya dengan seteguk air.” [Shahih: (Shahiih al-Jaami’ish
Shaghiir (no. 2945)], Shahiih Ibni Hibban (no. 223, 884)].
Disunnahkan
untuk mengakhirkan makan sahur, sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas, dari
Zaid bin Tsabit, dia berkata, “Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, setelah itu beliau langsung berangkat shalat.
Aku bertanya, ‘Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?’ Dia menjawab,
‘Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat.’” Muttafaq ‘alaihi: Shahiih
al-Bukhari (Fat-hul Baari IV/138, no. 1921), Shahiih Muslim (II/771, no. 1097),
Sunan at-Tirmidzi (II/104, no. 699), Sunan an-Nasa-i (IV/143), Sunan Ibni Majah
(I/540, no. 1694).
Jika
adzan telah terdengar dan makanan atau minuman masih di tangannya, maka boleh
ia memakan atau meminumnya, berdasarkan hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu,
ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
إِذَا سَمِعَ أَحَدُكُمُ النِّدَاءَ وَاْلإِنَاءُ عَلَى يَدِهِ فَلاَ يَضَعْهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ مِنْهُ.
“Barangsiapa
di antara kalian yang mendengar adzan (Shubuh) dan bejana (makanan) masih di
tangannya, maka janganlah ia menaruhnya sebelum ia menyelesaikan makannya.”
[Shahih: [Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 607)], Sunan Abi Dawud (VI/475,
no. 2333), Mustadrak al-Hakim (I/426)]
2. Menahan Diri Dari Pembicaraan Yang
Tidak Bermanfaat Dan Kata-Kata Kotor, Atau Yang semisal dengannya dari
hal-hal yang bertentangan dengan tujuan puasa.
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
إِذَا كَانَ يَوْمَ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ وَلاَ يَجْهَلْ, فَإِذَا
شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَليَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ.
“Jika
pada hari salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah ia
mengucapkan kata-kata kotor, membuat kegaduhan dan tidak juga melakukan
perbuatan orang-orang bodoh. Dan jika ada orang yang mencacinya atau
menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” [Penggalan dari hadits: “Setiap
amal anak Adam adalah untuknya sendiri…” dan telah berlalu takhrijnya).
“Barangsiapa
yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya, maka Allah tidak
memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya).”
[Shahih: [Mukhtashar Shahiih al-Bukhari (no. 921)], Shahiih al-Bukhari (Fat-hul
Baari) (IV/116, no. 1903), Sunan Abi Dawud (VI/488, no. 2345), Sunan
at-Tirmidzi (II/105, no. 702)].
3.Sifat
Dermawan Dan Memperbanyak Bacaan Al-Qur-An
Diriwayatkan
dari Ibnu ‘Abbas, dia berkata, “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah orang yang paling pemurah dalam kebaikan dan beliau akan lebih
dermawan (dari hari-hari biasanya) pada bulan Ramadhan, ketika Jibril datang
menemuinya dan adalah Jibril selalu datang menemuinya setiap malam dari
malam-malam bulan Ramadhan, hingga Ramadhan selesai, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam membacakan al-Qur-an kepada Jibril. Dan di saat ia bertemu
Jibril beliau lebih pemurah (lembut) dari angin yang berhembus dengan lembut.”
[Muttafaq ‘alaihi: Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari I/30, no. 6), Shahiih
Muslim (IV/1803, no. 2308)].
Juga
diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلِيْسَ ِللهِ حَاجَةٌ فِيِ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
4.
Menyegerakan Berbuka.
Diriwayatkan
dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
لاَ يَزَالُ النّاَسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ.
“Umat
manusia akan tetap baik selama mereka menyegerakan berbuka puasa.” [Muttafaq ‘alaihi: Shahiih al-Bukhari
(Fat-hul Baari IV/198, no. 1957), Shahiih Muslim (II/771, no. 1098), Sunan
at-Tirmidzi (II/103, no. 695)'.
5.Berbuka
Puasa Dengan Apa Yang Mudah Didapatkan Baginya.
Diriwayatkan
dari Anas, dia berkata, “Nabi biasa berbuka dengan ruthab (kurma segar) sebelum
mengerjakan shalat. Jika beliau tidak mendapatkan ruthab, maka beliau berbuka
dengan beberapa buah tamr (kurma masak yang sudah lama dipetik) dan jika tidak
mendapatkan tamr, maka beliau meminum air.” [ Hasan shahih: [Shahih Sunan Abi
Dawud (no. 2065)], Sunan Abi Dawud (VI/ 481, no. 2339), Sunan at-Tirmidzi
(II/102, no. 692)].
6.
Berdoa Ketika Berbuka Puasa.
Diriwayatkan
dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma , dia berkata, “Bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika berbuka puasa selalu membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ.
“Telah
hilang rasa haus dan telah basah urat-urat, serta telah ditetapkan pahala,
insya Allah.” [Hasan:
[Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 2066)]
Semoga
ibadah Ramadhan tahun menjadi yang terbaik di banding tahun sebelumnya. Yuk,
ajak anak-anak untuk meningkatkan amaliah. [ ]
Red:
admin
Editor: iman