HIDAYATULLAHJABAR.COM - - Ramadhan adalah bulan sangat istimewa, dimana pada bulan ini Allah Ta’ala akan melipatgandakan pahala serta menghapus dosa-dosa orang yang beribadah serta berpuasa. Selain itu ada malam Lailatul Qadar yang kemuliaannya lebih baik dari seribu bulan.
Malam Lailatul Qadar menurut para ulama terjadi pada 10 hari
terakhir Ramadhan. Untuk itu kita harus memaksimalkan ibadah dan amal sholeh
khususnya di 10 hari terakhir Ramadhan. Dalam haditsnya Rasululllah shalallahu
Alaihi Wa Sallam bersabda,
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ
الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh
pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu
yang lainnya.” (HR. Muslim, no. 1175)
Penjelasan Hadits
Hadis ini menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10
hari terakhir Ramadan. Hadis ini menceritakan sosok baginda Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam sebagai manusia yang paling giat dalam meraih ridha` Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dengan bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu
penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ketaatan, beribadah, bertaqarrub,
beri’tikaf, dan mengajak anggota keluarga untuk beribadah. Kesungguhan beliau
beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu
selainnya.
Kalimat “bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh
hari terakhir” menunjukkan anjuran untuk tidak kendor dalam beribadah
di akhir Ramadan sebagaimana fakta di masyarakat. Hadis ini menunjukkan
keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan. Semua hari di
bulan Ramadan sangat istimewa dan semua muslim disarankan untuk melakukan
ibadah dengan baik. Namun, 10 hari terakhir Ramadan sangat istimewa. Ada banyak
keutamaan di sepertiga bulan terakhir itu hingga Rasulullah pun mengencangkan
ibadahnya.
Setidaknya, kesungguhan beliau ini disebabkan beberapa
faktor, antara lain:
Pertama, sepuluh hari terakhir merupakan penutup
bulan Ramadan yang penuh berkah. Dan setiap amalan manusia dinilai dari amalan
penutupnya.
Kedua, sepuluh malam terakhir adalah malam-malam yang
paling dicintai oleh Rasulullah SAW.
Ketiga, kerinduan akan keindahan lailatul qadar atau
malam kemuliaan yang keutamaan beribadahnya melebihi beribadah sepanjang 1000
bulan.
Keempat, beliau memberikan contoh kepada umatnya agar
tidak terlena dalam kesibukan mempersiapkan kebutuhan hari raya sehingga
melupakan keutamaan beribadah di 10 hari terakhir.
Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain
(malam) tersebut” sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam
memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan
dengan mencontohkan beberapa amalan utama, antara lain:
1. Memperpanjang Shalat Malam
Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung
beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur. Beliau menghidupkan
malam-malam tersebut untuk beribadah, shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu
fajar. Kebiasaan beribadah di 10 malam terakhir ditularkan kepada seluruh
anggota keluarga beliau untuk sama-sama menikmati kesyahduan beribadah
sepanjang malam. Sebagaimana penuturan Aisyah RA,
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan
terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah),
menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan
istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
2. Memperbanyak Sedekah
Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10
hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta
sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena
tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya
keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah
SWT,
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa
kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).
Bersedekah di 10 hari terakhir tidak hanya diterjemahkan
dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan
memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan
bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat berbentuk
harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain
sebagainya.
3. I’tikaf
I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah
kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi
hajatnya sebagai manusia. I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas
yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan
berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat,
beristigfar, dan lainnya. I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih
ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan
Abdullah bin Umar RA,
Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan
ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)
Di masa pandemi Covid19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam
tidak dapat beri’tikaf di masjid, akan tetapi seluruh aktivitas i’tikaf dapat
dilakukan di rumah. Jika ingin tetap melakukan i’tikaf secara individu di
masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti
berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudhu kembali di
masjid, dan tidak bersalaman.
4. Tilawah Al Qur’an
Meningkatkan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah
utama di 10 hari terakhir Ramadan. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam
tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. Tilawah
Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.Tradisi
mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadhan menjadi kebahagiaan tersendiri
bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan
aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an sebanya satu kali menjadi
target realistis. Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih
digiatkan di 10 hari terakhir Ramadan.
Itulah beberapa amalan penting di 10 hari terakhir bulan
Ramadan. Marilah kita manfaatkan, karena detik-detik 10 malam terakhir amatlah
mahal, janganlah dimurahkan dengan kelalaian. Mari kita giatkan beribadah baik
di masjid maupun di rumah, dan sisipkanlah doa dalam munajatmu untuk bangsa
Indonesia agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Aamiin, Semoga bermanfaat..
Wallahu’alam .[ ]